Provinsi Banten akan segera memiliki tempat wisata religi terbaru
setelah Masjid Agung Banten lama yang berlokasi di Kasemen, Kota Serang.
Tempat wisata religi terbaru tersebut adalah Masjid Terapung Banten yang akan mulai dibangun pada 28 Desember 2014 dan berlokasi di Desa Kamasan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang.
"sebagai penyeimbang wisata, jadi ada wisata religiusnya," kata Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman sekaligus Ketua Pembangunan Masjid Terapung Banten, belum lama ini.
Masjid ini akan dibangun di tanah seluas 1,4 hektare dengan total luas bangunan seluas 11.432 meter persegi. Di mana, 40 persen bangunan berada di daratan dan 60 persen bangunan di atas lautan.
Pembangunan Masjid Terapung Banten yang akan diberi nama Masjid Fauqal Bahri Al Bantani akan dilakukan peletakan batu pertama pada 28 Desember 2014. "Ini bukan masjid pemerintah, tapi masjid semua umat muslim," terang Ahmad.
Ia menjelaskan, masjid ini akan dilengkapi oleh berbagai macam fasilitas, seperti tempat pendidikan, perpustakaan, aula pernikahan, dan penginapan yang bernuansa Islami.
Embay Mulya Syarif, salah satu tokoh pendiri Provinsi Banten yang juga tergabung dalam panitia pembangunan masjid, mengatakan, Banten dengan garis pantai sepanjang 500 kilometer lebih, memiliki potensi wisata yang sangat besar. Dengan demikian, masjid terapung Banten ini diharapkan menjadi salah satu tempat wisata religi di provinsi paling barat Pulau Jawa
"Wisata syariah dan syariah itu tidak hanya Islam, jadi setiap umat punya syariat dan jalan. Ini juga bisa menarik wisata di Banten," kata Embay.
Selain itu, masjid terapung ini pun akan memperkuat pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dengan program poros maritim Nusantara. "Nanti yang akan meresmikan peletakan batu pertama, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia yang juga wapres kita, Jusuf Kalla," tegas dia.
Masjid Terapung Banten ini direncanakan akan rampung dalam 3 tahun ke depan dengan total anggaran biaya pembangunan sebesar Rp 98.201.130.000, sedangkan anggaran yang baru terkumpul Rp 15,53 miliar.
Masjid ini sendiri akan memiliki 3 kubah dan mampu menampung sebanyak 1.200 anggota jemaah. Sedangkan masjid utama memiliki luas bangunan 1.200 meter persegi dan memiliki lahan parkir 2.500 meter. Selain itu di kubah bagian atas, akan dipasang teropong untuk melihat erupsi Anak Gunung Krakatau.
Panitia Pembangunan Masjid Terapung Banten pun menerima bantuan sumbangan sukarela dari pihak manapun dengan mengirimkan bantuannya ke Yayasan Albahru Banten, BNI Cabang Serang 465000466, Bank Jabar Banten (BJB) 0021105635001, Bank Mandiri 1630076767675.
"sebagai penyeimbang wisata, jadi ada wisata religiusnya," kata Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman sekaligus Ketua Pembangunan Masjid Terapung Banten, belum lama ini.
Masjid ini akan dibangun di tanah seluas 1,4 hektare dengan total luas bangunan seluas 11.432 meter persegi. Di mana, 40 persen bangunan berada di daratan dan 60 persen bangunan di atas lautan.
Pembangunan Masjid Terapung Banten yang akan diberi nama Masjid Fauqal Bahri Al Bantani akan dilakukan peletakan batu pertama pada 28 Desember 2014. "Ini bukan masjid pemerintah, tapi masjid semua umat muslim," terang Ahmad.
Ia menjelaskan, masjid ini akan dilengkapi oleh berbagai macam fasilitas, seperti tempat pendidikan, perpustakaan, aula pernikahan, dan penginapan yang bernuansa Islami.
Embay Mulya Syarif, salah satu tokoh pendiri Provinsi Banten yang juga tergabung dalam panitia pembangunan masjid, mengatakan, Banten dengan garis pantai sepanjang 500 kilometer lebih, memiliki potensi wisata yang sangat besar. Dengan demikian, masjid terapung Banten ini diharapkan menjadi salah satu tempat wisata religi di provinsi paling barat Pulau Jawa
"Wisata syariah dan syariah itu tidak hanya Islam, jadi setiap umat punya syariat dan jalan. Ini juga bisa menarik wisata di Banten," kata Embay.
Selain itu, masjid terapung ini pun akan memperkuat pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dengan program poros maritim Nusantara. "Nanti yang akan meresmikan peletakan batu pertama, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia yang juga wapres kita, Jusuf Kalla," tegas dia.
Masjid Terapung Banten ini direncanakan akan rampung dalam 3 tahun ke depan dengan total anggaran biaya pembangunan sebesar Rp 98.201.130.000, sedangkan anggaran yang baru terkumpul Rp 15,53 miliar.
Masjid ini sendiri akan memiliki 3 kubah dan mampu menampung sebanyak 1.200 anggota jemaah. Sedangkan masjid utama memiliki luas bangunan 1.200 meter persegi dan memiliki lahan parkir 2.500 meter. Selain itu di kubah bagian atas, akan dipasang teropong untuk melihat erupsi Anak Gunung Krakatau.
Panitia Pembangunan Masjid Terapung Banten pun menerima bantuan sumbangan sukarela dari pihak manapun dengan mengirimkan bantuannya ke Yayasan Albahru Banten, BNI Cabang Serang 465000466, Bank Jabar Banten (BJB) 0021105635001, Bank Mandiri 1630076767675.
sumber : http://news.liputan6.com